Sulam pita adalah salah satu teknik
menghias kain dengan cara menjahitkan pita secara dekoratif ke atas benda yang
akan dihias sehingga terbentuk suatu disain hiasan baru dengan menggunakan berbagai
macam tusuk-tusuk hias.
Ciri-ciri sulam
pita adalah:
·
Menggunakan pita dengan berbagi jenis
dan ukuran.
·
Memberikan efek tiga dimensi pada benda
lebih besar karena ukuran pita yang lebih besar.
·
Hasil sulaman pita lebih dekoratif
karena bahan pita yang lebih beragam.
Pada dasarnya
terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran Eropa dan
Jepang (Rosa Amelia, 2008) yaitu:
Sulam pita Jepang
Pada dasarnya
sulam pita jepang tidak jauh berbeda dengan sulam benang. Hanya saja yang satu
menggunakan benang sulam sedang yang lainnya menggunakan pita. Bentuk sulaman
dan cara pengerjaannya sama. Pada sulam
benang dikenal teknik French knot, flying stitch sampai chain knot.
Begitu pula pada sulam pita Jepang. Pengerjaan sulam pita jepang dilakukan dengan
cara langsung disulam pada produk aplikasi. Jenis pita yang digunakan biasanya
pita satin. Sulam pita Jepang biasanya digunakan untuk hiasan di baju, taplak
meja, tempat tissue, dll.
Sulam Pita Eropa
Sulam
Pita Eropa, bentuk dan cara membuatnya benar-benar berbeda dengan Sulam Pita
Jepang. Pengerjaan sulam pita dilakukan dengan cara merangkai terlebih dahulu
pita yang akan direkatkan. Kemudian baru di rekatkan atau dijahit pada produk
aplikasinya. Jenis pita yang biasanya digunakan adalah pita organdi. Sulam Pita
Eropa biasanya sigunakan untuk corsage, pajangan dengan bingkai, hiasan
di tas, dll.
Sulam pita
dapat diaplikasikan untuk berbagai macam produk, baik untuk hiasan pakaian,
kerudung, bandana, tas, atau untuk mempercantik dekorasi rumah. Misalnya untuk
menghias taplak meja, bantalan kursi, bahkan untuk hiasan dinding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar